Awalnya Cuma Iseng, Tapi Jadi Jalan Baru
Ada satu kisah yang bikin gue senyum-senyum sendiri tiap kali inget. Tentang Jefri, seorang penjudi online yang biasa main slot buat ngisi waktu kosong—atau ya, sekadar cari sensasi. Dia bukan musisi, nggak punya latar belakang musik, dan bahkan nggak tahu cara stem gitar pas pertama kali pegang. Tapi malam tahun baru kemarin, dia mainin lagu Coldplay di depan temen-temennya sambil senyum, bukan karena menang slot, tapi karena akhirnya bisa main gitar.
Aneh, ya? Seorang pemain slot yang jadi bisa main gitar tanpa ikut kursus, tanpa guru, dan bahkan tanpa aplikasi canggih. Cuma modal YouTube, niat kecil, dan waktu 15 menit sehari. Tapi justru di situlah menariknya. Jefri bukan orang yang ambisius banget, tapi dia konsisten. Dan kadang, itu lebih penting daripada niat besar yang cuma lewat kayak iklan pop-up.
"Gue Cuma Pengen Bisa Petik Lagu Sendiri, Bro."
Motivasi Jefri sebenarnya sederhana banget. Dia cerita, “Gue cuma pengen bisa petik lagu yang gue suka. Udah capek dengerin doang.” Dia nggak punya tujuan muluk jadi gitaris handal atau bikin band. Buat dia, bisa main satu lagu utuh itu udah cukup bikin hati hangat.
Nah, dari situ dia mulai. Pertama-tama, dia nonton satu video tutorial chord dasar di YouTube. Tapi karena jarinya kaku dan nggak biasa, dia frustasi. “Gue hampir nyerah, soalnya F sama Bm itu iblis,” katanya sambil ketawa. Tapi dia nggak langsung angkat tangan. Dia bikin strategi sendiri: latihan 15 menit tiap malam, setelah main slot atau sebelum tidur. Nggak lebih. Tapi tiap hari.
Konsistensi Mini, Hasil Maksimum
Ini bagian yang bikin gue salut. Jefri nggak pernah bolong. Bahkan pas dia kalah main slot gede-gedean, atau pas lagi bete banget, 15 menit itu tetap dia lakuin. Kadang dia cuma ulang-ulang petikan yang sama. Kadang cuma belajar cara mindahin jari biar nggak bunyi cempreng. Tapi dia nggak maksa. Dia nikmatin prosesnya.
Yang menarik, Jefri pasang mindset kayak dia lagi main slot juga. “Latihan gitar itu kayak spin, bro. Lo nggak tahu kapan dapet scatter, tapi kalo lo rutin, pasti ada momen dapet Maxwin,” ujarnya sambil nyengir. Dan bener juga sih. Ada hari-hari di mana progres dia stagnan, tapi ada juga hari di mana tiba-tiba dia bisa main satu lagu utuh.
Tanpa Kursus, Tapi Punya Cara Sendiri
Yang bikin Jefri unik, dia nggak terlalu ngikutin aturan belajar formal. Dia lebih suka ‘nyontek’ jari gitaris di video live performance. Dia pause, rewind, terus coba tiru. Kadang dia screenshot posisi tangan musisi, terus dia coba sendiri sambil ngaca. “Kayak investigasi kriminal,” katanya.
Buat belajar lagu, dia tulis sendiri chord-nya di kertas bekas, terus ditempel di tembok kamar. Dia bilang, “Biar berasa kayak cheat sheet.” Lucunya, dia juga rekam latihan dia sendiri pake HP jelek, bukan buat di-posting, tapi buat liat kemajuan. “Gue pengen tau, apakah gue udah nggak sejelek minggu lalu.”
Maxwin Bukan Cuma di Game
Malem Tahun Baru 2025, Jefri lagi nongkrong bareng temen-temennya. Salah satu dari mereka bawa gitar dan bilang, “Coba lo mainin dong, katanya lo udah belajar.” Awalnya dia ragu, tapi akhirnya dia mainin “Fix You”-nya Coldplay. Mungkin nggak sempurna, mungkin banyak chord yang fals. Tapi waktu semua temennya diem dan nyimak, terus akhirnya tepuk tangan, dia ngerasa kayak baru dapet Maxwin paling mahal sepanjang hidupnya.
Itu bukan karena hadiahnya besar, tapi karena dia sadar: yang selama ini dia bangun pelan-pelan, ternyata beneran ngasih hasil. Dia jadi bukti hidup bahwa lo nggak perlu jadi sempurna atau punya semua alat keren buat bisa mulai. Cuma perlu satu: konsistensi kecil yang lo lakuin tiap hari.
Refleksi: Gitar, Slot, dan Filosofi 15 Menit
Dari cerita Jefri, gue belajar satu hal penting: waktu 15 menit bisa jadi kunci perubahan. Bukan karena durasinya panjang, tapi karena dia jadi simbol keseriusan kecil yang lo ulang terus. Kadang kita terlalu sibuk nyari metode paling efektif, atau terlalu takut mulai karena ngerasa nggak cukup alat, nggak cukup ilmu. Padahal, keberhasilan itu sering datang bukan dari ledakan besar, tapi dari tetesan kecil yang nggak putus.
Dan mungkin, kita semua punya “gitar” kita masing-masing. Sesuatu yang selama ini kita pikir terlalu sulit buat dikejar. Tapi siapa tahu, dengan pendekatan yang nggak biasa dan semangat yang konsisten, kita bisa nemu Maxwin yang kita nggak sangka-sangka.
Jadi, apapun yang lagi lo pengen pelajari—entah itu musik, bahasa, ngoding, atau apapun—coba deh mulai dengan 15 menit. Nggak usah mikir panjang dulu. Cukup ulangin terus. Karena kadang, itu aja udah cukup buat ngebuka pintu yang selama ini lo pikir ketutup rapet.
Bonus